Waktos – Tahukah kamu, menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Indonesia menghasilkan sekitar 68 juta ton sampah per tahun? Dilansir dari https://dlhindonesia.id/ jumlah itu, sekitar 60% berasal dari rumah tangga. Artinya, kamu dan aku punya peran besar dalam menyumbang atau menyelesaikan masalah sampah ini.
Langkah pertama untuk jadi bagian dari solusi adalah dengan mengenal jenis-jenis sampah. Karena kalau kamu bisa memilah dengan benar, kamu bisa bantu kurangi beban tempat pembuangan akhir (TPA) dan bahkan memberi nilai ekonomi dari sampah yang kamu hasilkan.
1. Sampah Organik
Sampah organik adalah sampah yang mudah terurai secara alami, biasanya berasal dari bahan-bahan hayati.
Contoh:
- Sisa makanan
- Kulit buah dan sayur
- Daun-daunan
Cara pengelolaan:
Kamu bisa mengomposkan sampah organik ini di rumah. Cukup siapkan wadah khusus, pisahkan dari sampah lainnya, dan biarkan proses penguraian bekerja. Kalau ingin lebih kreatif, kamu juga bisa coba bikin eco enzyme larutan serbaguna dari limbah dapur.
2. Sampah Anorganik
Sampah anorganik adalah jenis sampah yang sulit terurai dan biasanya terbuat dari bahan buatan manusia.
Contoh:
- Plastik dan styrofoam
- Kaleng dan logam
- Kaca dan keramik
- Kardus dan kertas
Cara pengelolaan:
Sampah jenis ini tidak boleh dibakar, karena bisa melepaskan zat beracun ke udara. Sebaiknya, kamu kumpulkan dan kirim ke bank sampah atau tempat daur ulang. Bahkan kardus bekas pun punya nilai ekonomi, lho!
3. Sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
Sampah ini berbahaya karena mengandung zat kimia yang bisa mencemari tanah, air, dan membahayakan kesehatan.
Contoh:
- Baterai bekas
- Lampu neon
- Obat kedaluwarsa
- Elektronik rusak
- Kaleng cat atau pelarut
Cara pengelolaan:
JANGAN dibuang sembarangan. Kamu harus menyerahkan sampah B3 ke lokasi pengumpulan khusus yang biasanya disediakan oleh Dinas Lingkungan Hidup. Kalau tercampur dengan sampah lain, risikonya bisa besar.
4. Sampah Residu
Ini adalah tipe sampah yang tidak bisa dikomposkan atau didaur ulang.
Contoh:
- Pembalut
- Popok sekali pakai
- Tisu basah
- Masker medis
Cara pengelolaan:
Pastikan kamu membungkus sampah residu dengan rapi sebelum membuangnya ke TPA, supaya tidak mencemari lingkungan.
Mulai dari rumah. Mulai dari kamu. Dengan mengenal dan memilah sampah, kamu nggak cuma menjaga lingkungan tetap bersih, tapi juga mendukung sistem pengelolaan sampah yang lebih baik di kota tempat tinggalmu.
Buat kamu yang mau mengenal lingkungan lebih dalam, bisa baca-baca artikel di https://dlhindonesia.id/