Kalender masehi dan hijriah sering kali dikaitkan dengan urusan agama, seperti masehi itu kalender non-Muslim dan hijriah kalender milik Muslim, semua itu tidak benar adanya. Kalender ini dihitung menggunakan ilmu astronomi dan berdasarkan gejala alam yang berfungsi sebagai penanda masa
Tahun pertama Hijriah ditandai dengan peristiwa hijrah dan bukan lahirnya Nabi Muhammad SAW. Peristiwa Hijrah dari Makkah ke Madinah merupakan sebuah peristiwa sosial, berkaitan dengan perubahan sebuah peradaban besar (peradaban bangsa arab).
Nama-nama bulan pada kalender hijriah dan masehi sama, yaitu diambil dari nama-nama musim, kecuali bulan muharram dan Dzulhijjah.
Berikut ini arti nama-nama bulan hijriah:
- Muharram artinya bulan yang dihormati. Orang-orang ketika itu tidak diperbolehkan berperang di bulan ini, dan di tiga bulan lainnya.
- Shafar artinya kuning, tumbuhan mulai menguning.
- Rabiul awal artinya musim gugur pertama
- Rabiuts tsani artinya musim gugur kedua.
- Jumadil ula artinya musim dingin pertama
- Jumadits tsani artinya musim dingin kedua (jumud artinya beku).
- Rajab artinya cair, es sudah mulai mencair.
- Sya’ban artinya lembah, orang-orang Arab sudah mulai ke ladang untuk bercocok tanam.
- Ramadhan artinya pembakaran, mulai masuk musim panas.
- Syawal berarti peningkatan suhu, panas sekali.
- Dzulqa’dah, artinya saat orang duduk-duduk tidak keluar rumah (puncak dari musim panas).
- Dzulhijjah waktunya orang berhaji.
Bulan dalam kalender hijriah maupun kalender masehi fungsinya sama, yaitu sebagai penanda masa. Pada dasarnya Arti nama-nama bulan hijriah diambil dari nama musim.