Surat Al-Anfal Ayat 17
فَلَمْ تَقْتُلُوْهُمْ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ قَتَلَهُمْۖ وَمَا رَمَيْتَ اِذْ رَمَيْتَ وَلٰكِنَّ اللّٰهَ رَمٰىۚ وَلِيُبْلِيَ الْمُؤْمِنِيْنَ مِنْهُ بَلَاۤءً حَسَنًاۗ اِنَّ اللّٰهَ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ ١٧
17. Maka, (sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, melainkan Allah yang membunuh mereka dan bukan engkau yang melempar ketika engkau melempar, melainkan Allah yang melempar. (Allah berbuat demikian untuk membinasakan mereka) dan untuk memberi kemenangan kepada orang-orang mukmin dengan kemenangan yang baik.308) Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
308) Peristiwa ini terkait Perang Badar sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Abbas. Dia bercerita bahwa ketika Perang Badar berkecamuk, Nabi Muhammad saw. berkata kepada Ali, “Ambilkan aku segenggam pasir!” Ali segera mengambil pasir tersebut dan menyerahkannya kepada beliau. Lalu, beliau melemparkan pasir itu ke muka para musuh sehingga tidak seorang pun yang matanya luput darinya. Oleh karena itu, hancurlah mereka.” (Riwayat aṭ-Ṭabrani).
Asbabun Nuzul Surat Al-Anfal Ayat 17
Mengenai firman Allah ta’ala,”. . .dan bukan engkau yang melempar ketika engkau melempar,..,” al-Hakim meriwayatkan dari Sa’id ibnul-Musayyab bahwa ayahnya menuturkan “Pada Perang Uhud, Ubai bin Khalaf mendatangi Nabi saw.. Orang-orang memberikan jalan baginya, lalu Mush’ab bin ‘Umair menghadapinya Rasulullah melihat tulang selangka Ubai dan celah kecil antara baju besi dan helm besinya, kemudian Rasulullah menikamnya dengan tombak beliau hingga Ubai tersungkur dari kudanya. Tikaman itu tidak mengeluarkan darah, tapi mematahkan salah satu tulang rusuknya. Dia dijemput kawan-kawannya, sementara dia menggereng seperti kerbau. Kawan-kawannya berkata, ‘Mengapa kamu demikian ketakutan? ini hanya luka kecil!’ Maka dia menuturkan kepada mereka tentang perkataan Rasulullah,”Akulah yang akan membunuh Ubai!’ Kemudian dia melanjutkan, ‘Demi Tuhan, seandainya luka yang kualami ini menimpa penduduk Dzul Majazir, pasti mereka semua mati Akhirnya Ubai benar-benar mati sebelum dia sampai ke Mekah. Lalu Allah menurunkan firman-Nya, ‘.. .dan bukan engkau yang melempar ketika engkau melempar ….” Hadits ini sanadnya shahih, akan tetapi ia ghariib.
Ibnu Jarir meriwayatkan dari Abdurrahman ibnuz-Zubair bahwa pada Perang Khaibar Rasulullah meminta sebuah busur, lalu beliau memanah benteng dan anak panah tersebut meluncur turun membunuh Ibnu Abil Huqaiq yang sedang berbaring di ranjangnya. Maka Allah menurunkan firman-Nya, “. . . dan bukan engkau yang melempar ketika engkau melempar ….”
Hadits ini mursal, sanadnya jayyid (bagus), akan tetapi ghariib. Yang masyhur bahwa ayat ini turun mengenai lemparan beliau pada Perang Badar, yakni ketika beliau melempar dengan segenggam debu.
Ibnu Jarir, Ibnu Abi Hatim, dan ath-Thabrani meriwayatkan bahwa Hakim bin Hizam berkata, “Pada Perang Badar, kami mendengar suara yang jatuh ke bumi dari langit seperti suara kerikil yang jatuh di baskom. Dan, Rasulullah melemparkan debu itu sehingga kami kalah. Itulah yang dimaksud oleh firman-Nya, ‘… dan bukan engkau yang melempar ketika engkau melempar . . .. Abusy Syaikh meriwayatkan hal senada dari Jabir dan Ibnu Abbas. Riwayat serupa juga disebutkan oleh Ibnu Jarir dari lain.
Kitab Asbabun Nuzul
Asbabun nuzul diatas diambil dari terjemahan kitab Lubaabun Nuqul fi Nuzulul Qur’an karya imam Suyuthi.
Mohon maaf jika ada kekeliruan dalam penulisan, silahkan dikomentari. Terima kasih