Surat Al-Fath Ayat 27
لَقَدْ صَدَقَ اللّٰهُ رَسُوْلَهُ الرُّءْيَا بِالْحَقِّ ۚ لَتَدْخُلُنَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ اٰمِنِيْنَۙ مُحَلِّقِيْنَ رُءُوْسَكُمْ وَمُقَصِّرِيْنَۙ لَا تَخَافُوْنَ ۗفَعَلِمَ مَا لَمْ تَعْلَمُوْا فَجَعَلَ مِنْ دُوْنِ ذٰلِكَ فَتْحًا قَرِيْبًا ٢٧
Sungguh, Allah benar-benar akan membuktikan kepada Rasul-Nya tentang kebenaran mimpinya dengan sebenar-benarnya, (yaitu) bahwa kamu pasti akan memasuki Masjidilharam, jika Allah menghendaki, dalam keadaan aman, dengan mencukur rambut kepala,696) dan memendekkannya, sedang kamu tidak merasa takut. Allah mengetahui apa yang tidak kamu ketahui dan sebelum itu Dia telah memberikan kemenangan yang dekat.697)
696) Yang dimaksud dengan mencukur rambut kepala adalah tahalul setelah umrah.-><-697) Selang beberapa lama sebelum terjadi Perjanjian Hudaibiah, Nabi Muhammad saw. bermimpi bahwa beliau bersama para sahabatnya memasuki kota Makkah dan Masjidilharam. Sebagian mereka menggunduli rambut dan yang lain memendekkannya. Nabi mengatakan bahwa mimpi beliau itu akan terjadi. Kemudian, berita ini tersiar di kalangan kaum muslim, orang-orang munafik, serta orang-orang Yahudi dan Nasrani. Setelah Perjanjian Hudaibiah tercapai dan kaum muslim gagal memasuki Makkah, orang-orang munafik memperolok-olokkan Nabi dan menyatakan bahwa mimpi beliau adalah bohong belaka. Maka, turunlah ayat ini yang menyatakan bahwa mimpi Nabi itu pasti akan menjadi kenyataan pada tahun yang akan datang. Sekiranya pada tahun terjadinya Perjanjian Hudaibiah itu kaum muslim memasuki kota Makkah, dikhawatirkan jiwa orang-orang Makkah yang menyembunyikan imannya akan terancam.
Asbabun Nuzul Surat Al-Fath Ayat 27
Al-Faryabi dan Abdu bin Hamid, demikian juga Al-Baihaqi dalam kitab ad-dalaail meriwayatkan dari Mujahid yang berkata, “Ketika tengah berada di Hudabiyyah, diperlihatkan kepada Nabi Saw melalui mimpi, bahwa beliau dan para sahabat akan masuk ke Mekkah dengan aman dalam keadaan mencukur dan memendekkan rambut masing-masing. Akan tetapi, tatkala mereka terpaksa harus menyembelih kurban mereka di Hudaibiyyah, beberapa sahabat lantas berkata, ‘Wahai Rasulullah, mana realisasi dari mimpi itu?’ sebagai responnya, turunlah ayat ini.”
Kitab Asbabun Nuzul
Asbabun nuzul diatas diambil dari terjemahan kitab Lubaabun Nuqul fi Nuzulul Qur’an karya imam Suyuthi.
Mohon maaf jika ada kekeliruan dalam penulisan, silahkan dikomentari. Terima kasih