Surat Ar-Rum Ayat 28
ضَرَبَ لَكُمْ مَّثَلًا مِّنْ اَنْفُسِكُمْۗ هَلْ لَّكُمْ مِّنْ مَّا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ مِّنْ شُرَكَاۤءَ فِيْ مَا رَزَقْنٰكُمْ فَاَنْتُمْ فِيْهِ سَوَاۤءٌ تَخَافُوْنَهُمْ كَخِيْفَتِكُمْ اَنْفُسَكُمْۗ كَذٰلِكَ نُفَصِّلُ الْاٰيٰتِ لِقَوْمٍ يَّعْقِلُوْنَ ٢٨
28. Dia membuat perumpamaan bagimu dari dirimu sendiri. Apakah (kamu rela jika) ada di antara hamba sahaya yang kamu miliki menjadi sekutu bagimu dalam (kepemilikan) rezeki yang telah Kami anugerahkan kepadamu, sehingga kamu menjadi setara dengan mereka dalam hal ini?585) Kamu takut kepada mereka sebagaimana kamu takut kepada sesamamu.586) Seperti itulah Kami menjelaskan tanda-tanda itu bagi kaum yang mengerti.
585) Perumpamaan tersebut menggambarkan bahwa tidak pantas ada persekutuan dari unsur-unsur yang tidak setara, misalnya antara hamba sahaya dan pemiliknya, apalagi antara makhluk dengan Allah Swt. Hal itu tentu lebih tidak pantas lagi.-><-586) Kamu merasa takut karena tidak bisa menggunakan apa yang kamu miliki tanpa seizin hamba-hamba sahaya itu.
Asbabun Nuzul Surat Ar-Rum Ayat 28
Ath-Thabrani meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa kaum musyrikin dahulu bertalbiah seperti ini, “Labbaikaulaahumma labbaik, labbaika laa syariika laka, illa syariikan huwa laka tamlikuhu wa maa malaka (Kami penuhi panggilan-Mu, ya Allah. Tiada sekutu bagi-Mu, kecuali sekutu milik-Mu, Engkau memilikinya dan apa yang ia punya).” Maka Allah menurunkan ayat ini Juwaibir meriwayatkan hal serupa dari Dawud bin Abi Hind dan Abu Ja’far Muhammad bin Ali dari ayahnya.
Kitab Asbabun Nuzul
Asbabun nuzul diatas diambil dari terjemahan kitab Lubaabun Nuqul fi Nuzulul Qur’an karya imam Suyuthi.
Mohon maaf jika ada kekeliruan dalam penulisan, silahkan dikomentari. Terima kasih