Semua orang yang dilahirkan ke alam dunia tentunya memiliki takdir yang berbeda, baik itu kesuksesan ataupun keluarga. Pada umumnya mereka yang disebut orang tua akan merawat anaknya dengan penuh kasih sayang, namun tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat sebagian orang yang tidak dapat merasakan kebahagian orang tua, karena alasan tertentu. Beruntungnya aku dapat merasakan kebahagiaan itu dan hingga saat ini masih punya mereka (orang tua).

Kehidupan yang aku jalani terbilang cukup keras, sebagai anak sulung yang penuh beban dipundak, terkadang selalu membuatku terjatuh dan menjadi frustasi, bahkan saking frustasinya sempat terpikir olehku cara untuk mengakhiri hidup.

Pernah kuberpikir bahwa kehidupan semua orang itu sama, sama-sama diciptakan oleh satu tuhan, ditempatkan di bawah langit yang sama, berdiri di atas tanah yang sama dan menghirup udara yang sama. Tapi, kenapa kita berbeda dalam menjalani hidup? 

Aku selalu berpikir dengan keras, dan pertanyaan “kenapa” selalu muncul di dalam benakku, kenapa harus begini dan kenapa tidak begitu? Kenapa begitu banyak rintangan sedangkan mereka hidup dengan nyaman? Kenapa aku tidak bisa……

Hal ini sedikit membuatku frustasi dan takut melanjutkan mimpi, aku selalu membanding-bandingkan hidupku dengan mereka, ya! mereka yang hidupnya lebih berhasil dariku, mereka yang hidupnya terlihat punya segalanya di banding aku.

Pada akhirnya aku sadar bahwa kehidupan ini tidaklah selalu berjalan sesuai dengan keinginan kita, adakalanya kita gagal dan adakalanya juga kita berhasil. Semua saling berganti mengikuti takdir yang maha kuasa, kita hanya hamba yang mengikuti arahan dari tuhannya.

Mencoba menenangkan hati dengan mengatakan bahwa ini semua takdir Tuhan, itu hanya obat sementara. Nyatanya aku masih saja sering frustasi ketika kegagalan itu datang lagi.

Pada saat pikiran untuk mengakhiri hidup menyerang, dibenakku selalu terbayang wajah ayah dan ibu, hal ini membuatku berpikir dan kembali sadar, aku belum membahagiakan mereka, aku belum memberikan hal yang layak untuk mereka, aku tidak boleh mati sebelum memberikan kehidupan yang layak pada mereka, mungkin hari ini aku gagal, tapi tidak mungkin aku gagal terus kan?

Tak banyak yang orang ketahui tentang ibu, ayah, adik dan semua tentang keluargku, mungkin kalian tidak akan menemukan satu postinganku di media sosial manapun yang berhubungan dengan “keluarga”, baik itu tulisan ataupun photo mereka. 

Bukan tidak ingin mengenalkan keluargaku pada teman-teman medsosku, tapi inilah caraku menjaga privasi, menjaga diri agar ada tempat pulang, tempatku mengisolasikan diri dari dunia ini. Tempat itu adalah rumah dimana orang tuaku tinggal.

Orang tuaku adalah pahlawanku, Mereka selalu menyambutku dengan hangat dan penuh senyuman apapun kondisinya. Mereka selalu jadi tempatku bercerita tentang hidup ini, karena mereka juga aku masih sanggup hidup dan bertahan dari banyaknya cobaan yang datang.

Menurutku pahlawan bukan hanya mereka yang merubah dunia dengan hal-hal besar, tapi mereka yang memberi perubahan kecil pada kehidupan juga disebut pahlawan, aku yakin kamu juga punya pahlawan, yuk ikut ceritakan pahlawanmu.

Sekian Sedikit curhatan kali ini, saya mengajak kawan-kawan untuk mengikuti Kontes Blog Super Bercerita, dengan tema #KadoUntukPahlawan pada Bulan April sampai Juni 2022, kontes ini disenggarakan oleh SuperApp

Super mengajak teman-teman blogger di seluruh Indonesia untuk ikut Kontes Blog Super Bercerita dengan menceritakan sosok pahlawan di sekitar kalian. Tentunya setiap lomba pasti akan ada hadiahnya, jadi jangan khawatir, pastinya lomba kali ini juga memiliki hadiah, selengkapnya cek disini ya.

Bagikan:

Dodi Insan Kamil

Seorang Digital Marketer yang berfokus pada Search Engine Optimization (SEO Spesialist) dan juga content writer yang menulis sesuai pesanan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *